Apa itu Chlamydia?

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang menyebar melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Chlamydia sebagian besar disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan mikroorganisme ini dapat terjadi selama kontak anal, oral, vagina, dan genital. Selain itu, mainan seks yang belum dibersihkan dengan baik atau ditutupi dengan kondom baru dapat menjadi sarana penyebaran Chlamydia.2

Selengkapnya

Jerawat tidak sembuh? Apakah Anda mengalami Jerawat Conglobata?

Jerawat conglobata adalah bentuk jerawat yang jarang, jika terjadi, merupakan suatu kondisi kulit yang berat. Pada umumnya, muncul dengan nanah dalam yang saling berhubungan satu sama lain. Pembentukan bekas luka dan perubahan bentuk adalah hal yang umum terjadi pada jenis jerawat ini.2 Jenis jerawat ini adalah nodulocystic, menyebabkan peradangan kulit yang serius dan biasanya terbentuk di area dada, punggung, dan wajah. Seiring waktu, jaringan parut yang terbentuk dari jerawat conglobata dapat menjadi besar dan bersifat merusak.1

Selengkapnya

Osteoporosis dan Penyakit Eksim, Apakah Saling Berkorelasi?

Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada manusia, terutama pada wanita dan orang berusia lanjut. Osteoporosis ditandai dengan rendahnya massa tulang, terjadi gangguan mikroarsitektur tulang dan kerusakan pada jaringan tulang sehingga menyebabkan kekuatan tulang menurun dan resiko patah tulang yang meningkat.1 Osteoporosis sering diabaikan sampai tulang yang melemah menyebabkan patah tulang yang menyakitkan, terutama pada daerah punggung atau di pinggul.2

Selengkapnya

Malas Cuci Tangan? Siap-Siap Terkena Penyakit Berbahaya!

Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran banyak penyakit adalah dengan mencuci tangan dengan benar. Kebersihan tangan akan mengurangi penyebaran penyakit seperti flu, keracunan makanan, dan infeksi terkait perawatan kesehatan.1

Selengkapnya

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menghitung bahwa penyakit jantung adalah penyebab satu dari empat kematian di negara Amerika. Penyakit tersebut masih menjadi penyebab utama kematian pada pria maupun Wanita, dengan lebih dari 647.000 individu setiap tahun.

Selengkapnya

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung?

Jantung merupakan organ vital seukuran kepalan tangan yang terletak sedikit ke bagian kiri dada dan dilindungi oleh tulang dada. Jantung memiliki peran penting sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena.1  Oleh karena itu, menjaga kesehatan jantung Anda sangatlah penting.

Selengkapnya

Pentingnya Olah Raga Untuk Kesehatan Jantung Anda

Jantung Anda terdiri atas otot, yang akan bertambah kuat dan sehat saat Anda menjalani gaya hidup aktif. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga, dan Anda tidak harus menjadi seorang atlet untuk melakukannya. Bahkan 30 menit jalan cepat per hari dapat membuat perbedaan yang signifikan.Ini akan terbayar setelah Anda memulai. Orang yang tidak berolahraga mempunyai peningkatan risiko hampir dua kali untuk terkena penyakit jantung.1

Selengkapnya

Penyakit Jantung Koroner: Fakta dan Mitos

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 di Indonesia, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat setiap tahunnya dengan jumlah 15 dari 1.000 orang Indonesia menderita penyakit jantung seperti jantung koroner atau jantung iskemik salah satunya.1

Selengkapnya

Aritmia

Detak jantung yang tidak teratur dikenal sebagai aritmia. Aritmia ditunjukan dengan adanya ritme jantung yang tidak normal. Jantung tampak seolah-olah "berdebar", berhenti berdetak, atau berdetak dengan ritme yang cepat. Jantung dapat berdetak terlalu lambat (bradikardia) atau terlalu cepat (takikardia).

Selengkapnya

Makanan Instan Menjadi Penyebab Autisme?

Autisme adalah gangguan yang mencakup berbagai kondisi termasuk keterampilan sosial, perilaku berulang, dan komunikasi bicara dan nonverbal. Hal ini berkaitan dengan fungsi kerja otak dan tubuh. Kepekaan sensorik dan masalah medis lainnya, seperti kejang dan gangguan gastrointestinal, sering menyertai kondisi ini.2

Selengkapnya