Virus Covid-19 masih menjadi momok bagi dunia, meskipun tingkat penyebaran dan tingkat keparahannya jauh lebih kecil. Covid-19 bahkan terus melahirkan varian baru, salah satunya adalah Omicron EG.5 alias Eris,1  yang merupakan turunan dari sublineage XBB, yakni XBB.1.9.2, dengan mutasi ekstra pada protein spikenya.2

Subvarian ini menyebar dengan cepat dan menjadi jenis Covid-19 yang dominan di seluruh dunia. Varian Eris menyebar secara luas di Inggris dan sudah masuk ke Indonesia sejak Maret 2023. WHO mengklasifikasikan varian 'Eris' sebagai variant under monitoring (VUM) atau varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan menyebabkan angka kasus Covid-19 di beberapa negara semakin meningkat. Sejak pertama kali muncul, Covid ‘Eris’ telah bermutasi atau berubah bentuk dan menjadi berbeda secara bertahap.1 Berdasarkan keterangan di situs Infeksi Emerging, kasus Covid-19 RI di sepanjang November 2023 mengalami kenaikan. Bila dibandingkan dengan awal Oktober 2023 terjadi peningkatan kasus hingga 58,9 %.4

Seperti halnya varian Covid lainnya, risiko penyakit serius bagi orang yang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, secara signifikan tetap paling tinggi. Orang yang berusia 65 tahun ke atas atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena virus yang berpindah ke saluran pernapasan bagian bawah, sehingga menyebabkan penyakit parah.3

Gejala Covid-19

Varian Eris memiliki gejala yang mirip dengan varian Omicron. Gejala-gejala ini meliputi: 5

- Demam

- Batuk

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Kehilangan rasa dan bau

- Hidung tersumbat

- Sesak napas

Berikut tindakan pencegahan dan perlindungan dari virus Covid-19, termasuk varian Eris:5

1. Mendapatkan Vaksinasi: Vaksin sangat berperan dalam menurunkan risiko terjangkit COVID-19, termasuk varian Eris.

2. Menggunakan Masker: Menutupi wajah dengan masker, terutama saat berada di tempat ramai dan tertutup, membantu meminimalisir penularan virus Covid-19.

3. Menjaga Jarak Fisik: Virus dapat menyebar melalui droplet saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Dengan menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, risiko penularan bisa dikurangi.

4. Mencuci Tangan: Membersihkan tangan secara teratur dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik sangatlah penting.

5. Menghindari Keramaian: Risiko penularan virus lebih tinggi di tempat-tempat ramai. Sebisa mungkin, hindari tempat keramaian kecuali jika memang sangat dibutuhkan untuk meminimalisir risiko terpapar virus

Melaksanakan langkah-langkah pencegahan ini dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan virus, termasuk varian Eris, serta berkontribusi pada keselamatan dan kesejahteraan bersama.

Referensi: 

Sumber Gambar : https://www.freepik.com/free-photos-vectors/covid-19