Tiduran dan duduk terlalu lama adalah aktivitas yang membuat tubuh menjadi jarang bergerak atau tidak aktif secara fisik. Kondisi tersebut dalam dunia medis dikenal dengan istilah Sedentary lifestyle.1 Gaya hidup malas bergerak (mager) banyak dijalani oleh berbagai kalangan di dunia dengan persentase sekitar 60 hingga 85%.2 Peningkatan teknologi yang semakin canggih membuat aktivitas manusia semakin mudah, seperti membeli makanan dan barang kebutuhan lainnya yang dapat dilakukan sambil tiduran. Hal tersebut semakin mendorong manusia menjadi kurang aktif bergerak dan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Tubuh yang tidak aktif bergerak dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan gejala, seperti mengalami kesulitan tidur, kenaikan berat badan, dan mudah merasa lelah.2

 

Efek Buruk Malas Gerak Bagi Kesehatan

Berikut adalah dampak buruk menjalani gaya hidup malas bergerak bagi kesehatan:1,3,4

Dekondisi

Dekondisi merupakan penurunan kapasitas fungsional tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh aktivitas fisik yang kurang dan berdampak negatif pada kemampuan tubuh dalam beraktivitas secara normal. Dekondisi juga menyebabkan massa otot berkurang dan selanjutnya menyebabkan peradangan pada sendi.

Risiko terkena stroke dan serangan jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa aktif berolahraga dapat menurunkan risiko terkena stroke hingga 60% pada pria. Selain itu, penelitian lainnya juga mengemukan bahwa wanita yang aktif beraktivitas fisik memiliki peluang 50% terhindar dari serangan jantung dan stroke. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif (malas bergerak) akan memiliki risiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung.

Resistensi insulin

Tiduran dan duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Peningkatan tersebut dapat memicu terjadinya resisten insulin dan menyebabkan diabetes mellitus dan obesitas. Apabila aktivitas tiduran dan duduk terlalu lama tersebut dilakukan sambil mengonsumsi cemilan maka risiko mengalami resistensi insulin akan semakin meningkat.

Memicu osteoporosis

Orang yang kurang aktif akan lebih berisiko mengalami masalah kesehatan pada tulang. Gaya hidup yang tidak aktif bergerak akan memicu lemahnya otot dan menurunkan kepadatan tulang. Berkurangnya kalsium pada tulang seseorang, yang meningkatkan risiko patah tulang, merupakan ciri khas dari osteoporosis.

Kesehatan mental

Gaya hidup yang malas melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 10.381 peserta, menunjukkan bahwa gaya hidup tidak aktif terkait dengan kemungkinan peningkatan gangguan kesehatan mental. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya aliran darah yang kaya oksigen ke otak ketika tidak melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang lama.

 

Tips Menghindari Kebiasaan Malas Gerak

Berikut adalah beberapa tips untuk aktif bergerak:3,5

1. Meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan latihan beban.

2. Mengurangi kebiasaan berdiam diri dalam waktu lama dan menggantinya dengan aktivitas seperti berjalan kaki saat menerima telepon.

3. Menemukan hobi aktif yang disukai, seperti kelas dansa atau panjat tebing dalam ruangan.

4. Tidak menunda pekerjaan fisik, seperti segera menyapu rumah di pagi hari atau membersihkan kamar mandi di hari libur kerja.

5. Lebih mengutamakan untuk menggunakan tangga daripada menggunakan lift atau eskalator agar dapat meningkatkan kesehatan sendi, tulang, otot, dan paru-paru.

 

Referensi:

  1. Sri Mardilah Wuryani. Efek Jangka Panjang “Malas Gerak” Bagi Kesehatan. Terakhir ditinjau: 3 Agustus 2022. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/959/efek-jangka-panjang-malas-gerak-bagi-kesehatan
  2. Vasha Vats. Following a Sedentary Lifestyle? 5 Warning Signs You Need to Move More Every Day. Terakhir ditinjau: 6 Januari 2021. Tersedia di: https://doctor.ndtv.com/living-healthy/following-a-sedentary-lifestyle-5-warning-signs-you-need-to-move-more-everyday-2348608
  3. Aaron Kandola. What are The Consequences of a Sedentary Lifestyle?. Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2018. Tersedia di: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322910
  4. Kavya Bhatia. Keep Moving Ladies, As Your Sedentary Lifestyle Will Give You This Injury. Terakhir ditinjau: 17 Agustus 2021. Tersedia di: https://www.healthshots.com/preventive-care/self-care/side-effects-of-leading-a-sedentary-lifestyle/
  5. Devin Collins. 6 Ways to Combat Sedentary Lifestyles. Terakhir ditinjau: 16 Februari 2022. Tersedia di: https://www.onemedical.com/blog/healthy-living/6-ways-combat-sedentary-lifestyle/