Darya-Varia bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia beserta Foodbank of Indonesia, kembali menggelar serangkaian program pencegahan stunting di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Upaya ini merupakan rangkaian program pencegahan stunting sebagai komitmen Perusahaan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di tingkat lokal. Kali ini fokusnya adalah pada pelatihan edukasi yang dihadiri oleh para bidan dari Puskesmas (PKM) di tingkat Kecamatan Cibungbulang, PKM Cijujung & PKM Situ Udik, serta bidan swasta Kabupaten Bogor.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk peningkatan pengetahuan, tetapi juga platform pemberdayaan bidan dengan keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam setiap aspek pekerjaan sehari-hari mereka. Pelatihan dilakukan sebanyak dua kali pada tanggal 9 & 27 Februari 2024 dengan tema "Edukasi Pelatihan Komunikasi Terapeutik bagi Bidan” yang disampaikan oleh narasumber Mita Noviana, Dosen Fisiologi, Terapi Latihan, Terapi Fisik Neurologis, dan Pediatri dari Departemen Program Pendidikan Vokasi Fisioterapi, Universitas Indonesia, dan "Edukasi Pelatihan Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini” yang disampaikan oleh narasumber Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPHE, Dosen Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia.

Para bidan menerima edukasi akan pentingnya komunikasi terapeutik yang dianggap sebagai aspek integral dalam praktik bidan yang dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil kesehatan bagi ibu dan anak.

“Komunikasi terapeutik merupakan aspek integral dalam praktik bidan yang dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil kesehatan bagi ibu dan bayi. Dengan mengembangkan keterampilan komunikasi terapeutik, seorang bidan dapat menciptakan hubungan yang bermakna, membangun kepercayaan, dan mendukung perjalanan kesehatan ibu hamil dengan lebih baik,” jelas Mita Noviana.

Pada pelatihan berikutnya, edukasi ini memberikan landasan yang kokoh bagi para bidan untuk menjadi agen perubahan positif dalam pencegahan stunting sejak dini. Dalam sesi ini, para bidan mendapatkan informasi tentang cara mengukur tinggi badan dan berat badan, serta pengisian kartu menuju sehat balita, pemberian makanan bergizi untuk anak dan menekankan pentingnya pemeriksaan rutin ke posyandu.

“Pemeriksaan rutin ke posyandu menjadi kunci dalam mendeteksi dan mencegah stunting sejak dini. Melalui posyandu, informasi kesehatan anak dapat terus dipantau, pertumbuhan dan perkembangan mereka dapat diukur secara berkala, dan tindakan pencegahan atau intervensi dapat dilakukan lebih awal,” jelas Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPHE.

Selain itu, narasumber juga menekankan pentingnya asupan protein hewani dalam pencegahan stunting, karena mengandung nutrisi esensial seperti asam amino dan zat besi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pentingnya edukasi kepada orang tua tentang nilai gizi dan pola makan seimbang, termasuk asupan protein hewani, dapat menjadi bagian integral dari upaya pencegahan stunting di masyarakat.

Widya Olivia Tobing, Corporate Secretary Darya-Varia, dalam rangkaian program ini, menyampaikan, "Tujuan dari pelatihan ini adalah memberdayakan para bidan untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan mereka dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di wilayah tempat mereka ditugaskan sehingga dapat membantu mengentaskan kasus stunting. Kolaborasi antara akademisi, praktisi, perusahaan, dan organisasi memberikan fondasi kokoh bagi upaya pencegahan stunting yang terintegrasi dan efektif."

Melalui kolaborasi yang kuat ini, diharapkan Desa Cibatok 2, Kabupatan Bogor dapat menjadi contoh bagi upaya pencegahan stunting sejak dini yang berhasil, menciptakan lingkungan yang sehat dan berkembang untuk generasi sehat bebas stunting.