Osteoporosis secara umum berarti 'tulang keropos', adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi tipis dan kehilangan kekuatannya, karena menjadi kurang padat dan kualitasnya berkurang. Hal ini dapat menyebabkan patah tulang, yang menyebabkan rasa sakit, kecacatan, dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat sulit. Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.
Penyebab dan Faktor Risiko Osteoporosis:
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk meregenerasi tulang. Hal ini berdampak pada berkurangnya kepadatan tulang. Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Kekurangan asupan kalsium yang dibutuhkan oleh tulang menjadi penyebab utama kasus osteoporosis terutama di Indonesia. Selain masalah malnutrisi ini, ada juga beberapa faktor pemicu lainnya yang perlu diwaspadai yaitu:
- Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah maupun menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada perempuan. Sedangkan pada laki-laki, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan osteoporosis.
- Anoreksia nervosa.
- Kurangnya aktivitas fisik
- Usia atau proses degeneratif
- Riwayat penyakit osteoporosis dalam keluarga
- Merokok serta mengonsumsi alkohol, soda, kafein
- Berat Badan berlebih
- Diet rendah kalsium dan vitamin D
- Mengonsumsi obat-obatan jangka panjang yang dapat memengaruhi kekuatan tulang
- Rheumatoidarthritis atau penyakit paru obstruktif kronis
- Kurang melakukan aktivitas fisik rutin
Fakta Yang Perlu Diketahui
- Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana kualitas, kuantitas dan kekuatan tulang berkurang, sehingga lebih mudah patah.
- Satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di atas usia 50 akan terkena patah tulang akibat osteoporosis.
- Ini adalah kondisi yang serius, tetapi dapat diobati. Anda dapat membantu mencegah osteoporosis melalui pola makan dan gaya hidup yang baik.
- Jika Anda mengalami patah tulang (misalnya pergelangan tangan) setelah jatuh dari ketinggian, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda menderita osteoporosis.
Mitos Osteoporosis
Selain Fakta yang perlu diketahui di atas, ada juga berbagai mitos seputar osteoporosis yang beredar di masyarakat. Mitos tersebut tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah sehingga Anda musti selektif dalam memahaminya.
- Osteoporosis Hanya Mempengaruhi Wanita yang Lebih Tua
Walaupun mayoritas pasien yang menjalankan pengobatan osteoporosis adalah wanita yang lebih tua, osteoporosis, atau hilangnya kepadatan tulang, dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin, termasuk pria. Faktanya, pada usia 50, hampir 18% pria akan mengalami osteopenia (atau "pra-osteoporosis" seperti yang disebut di tempat lain). Sayangnya, wanita mungkin lebih rentan terhadap komplikasi yang terkait dengan kondisi ini, sehingga setiap orang harus berdiskusi dengan penyedia perawatan & reumatologi utama mereka tentang skrining, pengobatan, dan tindakan pencegahan.
- Mencegah Osteoporosis Cukup Dengan Minum Susu
Kalsium adalah salah satu mineral utama yang berkontribusi terhadap kepadatan dan pertumbuhan tulang. Dibutuhkan Vitamin D untuk memetabolisme dengan baik dan efisien dalam tubuh, itulah sebabnya Anda melihat banyak produk susu yang diperkaya dengan Vitamin D. Banyak orang tidak mendapatkan jumlah kalsium yang tepat setiap hari, yaitu 1.000 mg untuk wanita dan 1.200 mg untuk laki-laki. Sangat penting untuk menemukan keseimbangan, karena terlalu banyak kalsium dapat berbahaya bagi tubuh.
Namun, kalsium saja tidak akan mencegah osteoporosis. Dosis kalsium yang sehat harus dikombinasikan dengan angkat berat dan olahraga teratur untuk membangun kepadatan tulang yang baik.
- Pasien Osteoporosis Mengalami Gejala
Sayangnya, gejala osteoporosis bersifat “diam”, artinya tidak terlihat secara visual pada tahap awal. Sering kali, indikasi pertama dari penyakit ini adalah ketika pasien telah mengalami patah tulang. Tulang pinggul dan tulang belakang bagian bawah sangat rentan patah setelah jatuh, terutama untuk wanita yang lebih tua. Namun, penting untuk diketahui bahwa – bahkan setelah patah tulang – memulai perawatan sangat penting untuk mengurangi kemungkinan Anda akan menderita patah tulang lagi di masa mendatang.
Sumber Artikel :
Arthritissj. 3 Osteoporosis Myths Debunked | Moorestown, NJ | ARBDA (arthritissj.com) (12 Oktober 2021).
International Osteoporosis Foundation( IOF). About Osteoporosis | International Osteoporosis Foundation(12 Oktober 2021).
Mayo Clinic. Osteoporosis - Symptoms and causes - Mayo Clinic (13 Oktober 2021)
NHS-UK. Osteoporosis - NHS (www.nhs.uk) (13 Oktober 2021).
Sumber Gambar :