Disfagia merupakan sebuah kondisi sulit menelan yang terjadi pada 5-8% dari populasi umum berusia di atas 50 tahun. Disfagia diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu disfagia orofaring (atau transfer dysphagia) dan disfagia esofagus. Disfagia orofaring timbul dari kelainan di rongga mulut, faring, dan esofagus, dapat disebabkan oleh stroke, penyakit Parkinson serta kelainan neurologis. Sedangkan disfagia esofagus merupakan kondisi kesulitan menelan yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular lokal atau lesi obstruktif.

Disfagia seringkali disebabkan karena seseorang menderita kondisi yang dapat merusak sistem saraf yang bertugas mengendalikan proses menelan, misalnya penyakit demensia, Parkinson, penyakit neuron motorik, stroke. Selain itu, adanya gangguan kinerja otot-otot pendorong makanan dari kerongkongan ke dalam lambung juga dapat menjadi penyebab dari Disfagia. Sedangkan untuk gejala dari Disfagia yang kerap diraskaan oleh penderitanya meliputi rasa nyeri saat menelan. makanan terasa tersangkut dalam tenggorokan atau dada, tersedak ketika makan dan minum, bahkan penderita dapat mengeluarkan air liur secara terus menerus.

Pengobatan Disfagia dapat dilakukan dengan konsumsi obat PPI (proton pump inhibitor), metode endoskopi untuk menyingkirkan objek yang menghalangi, operasi serta terapi menelan. (Medical Affairs Dept/OM

Sumber:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dysphagia/symptoms-causes/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/susah-menelan-disfagia/