Tanggal 31 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Meskipun kampanye anti-tembakau terus digencarkan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk berhenti merokok masih rendah. Bahaya rokok sangat besar, terlihat dari banyaknya senyawa beracun dalam asap rokok. Terdapat sekitar 5.000 senyawa berbeda dalam asap rokok, sebagian besar bersifat racun bagi tubuh dan berpotensi merusak sel-sel tubuh. Selain itu, senyawa-senyawa ini juga bersifat karsinogenik, yang berarti dapat memicu kanker. Asap tembakau tidak hanya merugikan perokok aktif, tetapi juga sangat berbahaya bagi perokok pasif, terutama anak-anak.
Menurut World Health Organization (WHO), tembakau membunuh setidaknya delapan juta orang per tahun. Dari jumlah tersebut, tujuh juta kematian terjadi pada perokok aktif atau pengguna langsung tembakau, sedangkan satu juta kematian terjadi akibat dampak tidak langsung asap tembakau pada orang di sekitarnya. Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), menyebutkan ada 3 dari 4 orang mulai merokok di usia kurang dari 20 tahun. Prevalensi perokok anak terus naik setiap tahunnya. Tahun 2013 prevalensi perokok anak mencapai 7,20%, kemudian naik menjadi 8,80% di tahun 2016, pada tahun 2018 menjadi 9,10%, dan di tahun 2019 menjadi 10,70%. Jika tidak dikendalikan, prevalensi perokok anak akan meningkat hingga 16% di tahun 2030.
Kandungan dalam Rokok yang Bersifat berbahaya dan Merusak.
Kandungan dalam rokok antara lain:
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida tidak memiliki rasa dan aroma. Jika terpapar dalam jumlah yang berlebihan, sel-sel darah merah akan cenderung berikatan dengan karbon monoksida daripada oksigen, menyebabkan penurunan fungsi otot dan jantung kelelahan, lemas, dan pusing.
2. Nikotin
Nikotin memiliki sifat adiktif. Zat ini bertindak sebagai mediator dalam sistem saraf otak, memicu berbagai reaksi termasuk sensasi menyenangkan dan menenangkan. Nikotin diserap ke dalam aliran darah dan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, mengakibatkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.
3. Tar
Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru. Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan. Tar juga dapat mengakibatkan masalah gusi dan kanker mulut.
4. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama. Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Keluhan yang dapat timbul adalah sakit kepala, mual, kelelahan, hingga kehilangan kesadaran.
5. Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan perdarahan. Selain itu bisa menurunkan daya tahan tubuh serta meningkatkan risiko terkena leukimia.
6. Formaldehida
Dalam jangka pendek, formaldehida menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
7. Arsenik
Senyawa ini diklasifikasikan sebagai kelompok pertama karsinogen. Paparan tingkat tinggi arsenik dapat meningkatkan risiko kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.
8. Kadmium
Kadmium yang ditemukan dalam asap rokok diserap ke dalam paru-paru. Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.
9. Amonia
Senyawa ini adalah gas beracun yang tidak berwarna, tetapi memiliki bau tajam yang menyengat. Penghirupan dan paparan jangka pendek terhadap amonia dapat menyebabkan sesak napas, kesulitan bernapas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sementara itu, efek jangka panjang dapat menyebabkan pneumonia dan kanker tenggorokan.
Dampak asap rokok bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan anak
Efek negatif rokok tidak hanya dapat dirasakan oleh perokok, namun juga dapat dirasakan oleh orang-orang terdekat, seperti anak-anak. Berikut ini adalah beberapa efek buruk yang dapat mengancam kesehatan dan nyawa anak apabila terlalu sering terpapar asap rokok, diantaranya adalah:
- Pneumonia dan bronkitis
- Sindrom kematian mendadak pada bayi
- Masalah pernafasan ketika dewasa
- Menghambat pertumbuhan paru-paru
- Menghambat tumbuh kembang anak (stunting)
- infeksi telinga serta tuli sebagian
- Memicu serangan asma atau memperburuk gejalanya
Mari bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya rokok dengan mendukung kebijakan publik yang efektif dan menciptakan lingkungan bebas asap rokok.
Referensi:
1. Kemenkes; Kandungan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan. Terakhir di tinjau: 22 Juli 2022. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/406/kandungan-rokok-yang-berbahaya-bagi-kesehatan
2. Kemenkes: 5 Efek Buruk Merokok di Dekat Anak. Terakhir di tinjau : 30 Juni 2022. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/5-efek-buruk-merokok-di-dekat-anak
3. Adrian, Kevin: Kenali Bahaya Asap Rokok bagi Anak. Terakhir di tinjau: 8 November 2023. Tersedia di: https://www.alodokter.com/sebab-wajib-menjauhkan-buah-hati-dari-asap-rokok
4. Centauri, Cynthia: Rokok dan Dampaknya pada Kesehatan Anak: Terakhir di tinjau: 1 Januari 2023. Tersedia di: https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/rokok-dan-dampaknya-pada-kesehatan-anak
5. Rokom,:Perokok Anak Masih Banyak, Revisi PP Tembakau Diperlukan: Terakhir di tinjau: 29 juli 2022. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220729/4940807/perokok-anak-masih-banyak-revisi-pp-tembakau-diperlukan/