Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui kontak seksual, baik penetrasi vagina, mulut, atau anal dengan orang yang terinfeksi. Selain seks, sifilis juga bisa menular melalui penggunaan jarum suntik yang terinfeksi.1

Sifilis disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Bakteri tersebut tidak dapat bertahan lama di udara, sehingga tidak dapat ditularkan melalui toilet, kolam renang, kamar mandi, dan berbagi peralatan makan atau pakaian.2

Ada beberapa gejala sifilis yang harus diketahui untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit ini. Gejala yang muncul akan sesuai dengan stadium sifilis, seperti:2,3

Ada beberapa gejala sifilis yang harus diketahui untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit ini. Gejala yang muncul akan sesuai dengan stadium sifilis, seperti:2,3

1. Sifilis primer, gejala dapat muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi. Ditemukan tanda-tanda seperti luka kecil pada kemaluan, mulut atau anus tempat masuknya bakteri. Penderita sering tidak menyadari proses infeksi yang terjadi, karena tidak ada rasa sakit pada area luka, namun tetap berisiko untuk menularkan pada pasangan. Luka dapat sembuh dengan sendirinya setelah 1-2 bulan.

2. Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam dapat muncul di mana saja pada tubuh, terutama di telapak tangan dan kaki. Keluhan lain yang dapat ditemukan seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, rambut rontok, merasa lelah, sakit kepala, pembengkakan kelenjar limpa, nyeri persendian dan demam. Fase ini berlangsung dari 1 hingga 3 bulan, atau dapat berlanjut hingga 1 tahun. Tahap ini harus segera ditangani agar infeksi tidak berkelanjutan.

3. Sifilis laten terjadi tanpa gejala, namun selama 12 bulan pertama masih bisa menular. Jika tidak diobati, kondisinya akan berlanjut ke tahap tersier.

4. Sifilis tersier, dapat muncul bertahun-tahun setelah tubuh terinfeksi pertama kali. Tahap ini dianggap paling berbahaya karena dapat menginfeksi berbagai organ vital dan menyebabkan kerusakan otak, radang selaput otak dan tulang belakang, kebutaan, berdampak pada jantung, tulang, persendian, dan hati, pembengkakan pembuluh darah, kelumpuhan hingga kematian.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan, jumlah kasus penyakit sifilis atau raja singa meningkat 70% dalam 5 tahun terakhir. Tingkat penularan sifilis kepada keturunan ibu cukup tinggi, yaitu 69 hingga 80%. Jika ibu hamil mengidap sifilis maka berisiko menularkan infeksi kepada bayi yang belum lahir. Jenis sifilis ini disebut sifilis kongenital atau sifilis bawaan.4

Sifilis kongenital dapat menyebabkan keguguran atau kematian segera setelah lahir. Komplikasi yang mungkin dialami oleh bayi yang masih hidup meliputi gangguan pendengaran, pembengkakan hati dan limpa, kelainan pada batang hidung dan bagian tulang lainnya, serta gangguan otak.3

Bagaimana cara menghindari sifilis, apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya:3

1. Hindari minum alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang.

2. Memiliki satu pasangan seks yang tetap.

3. Berhenti berhubungan seks untuk waktu yang lama.

4. Diskusikan secara terbuka riwayat penyakit kelamin Anda dengan pasangan.

5. Biasakan menggunakan kondom jika harus berhubungan seks dengan orang yang tidak dikenal.

Referensi:

Sumber Gambar :https://tirto.id/penyebab-sifilis-gejala-pada-penderita-dan-tahapan-infeksi-f7LU