FOMO, atau Fear of Missing Out, adalah fenomena yang semakin umum di era digital ini. Istilah ini sering dikaitkan dengan kecanduan media sosial dan ditandai oleh kekhawatiran berlebihan terhadap berita, tren, atau pengalaman terbaru. Meskipun tampak sepele, FOMO dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.1
Apa Itu FOMO?
FOMO adalah perasaan cemas tentang kehilangan pengalaman atau aktivitas yang berlangsung di sekitar seseorang. Perasaan ini sering kali dipicu oleh paparan media sosial atau cerita dari teman-teman, yang membuat individu merasa tertinggal. FOMO tidak hanya terjadi dalam konteks sosial, tetapi juga dapat muncul dalam bidang pekerjaan, pendidikan, dan hobi.1
Tanda-Tanda FOMO
Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mungkin mengalami FOMO:1
Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan: Individu dengan FOMO sering terjebak dalam media sosial, khawatir kehilangan momen penting. Aktivitas seperti scrolling terus-menerus dapat menambah kecemasan dan menghambat mereka menikmati kenyataan.
Ketakutan Ditolak: Rasa takut ditolak mendorong mereka untuk selalu mengikuti perkembangan agar diterima, sering kali terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan minat.
Terlalu Berkomitmen: Meskipun komitmen penting, terlalu banyak terlibat dalam aktivitas dapat menguras energi dan berdampak negatif pada kesehatan serta kualitas hidup.
Merasa Tidak Puas: Meskipun aktif, mereka sering merasa tidak puas dan terus mencari pengalaman baru, menciptakan siklus ketidakpuasan yang berkelanjutan.
Contoh FOMO
Contoh nyata dari FOMO yang dapat kita lihat di masyarakat adalah tren boneka labubu dan memburu pernak pernik Harry potter yang menyebabkan antrean panjang di pusat perbelanjaan Indonesia. Fenomena ini mencerminkan bagaimana konsumen membeli bukan hanya untuk kebutuhan, tetapi juga untuk menjaga citra sosial. 2,3,4
Dampak FOMO
FOMO dapat memiliki beberapa dampak negatif pada kesehatan mental, antara lain:5
1. Kecemasan dan Stres: Individu khawatir melewatkan pengalaman positif orang lain, yang dapat mengakibatkan gangguan tidur dan depresi.
2. Perasaan Tidak Puas: FOMO dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan kehidupan pribadi, berdampak negatif pada harga diri dan kepercayaan diri.
3. Mengganggu Produktivitas dan Konsentrasi:Sering memeriksa media sosial dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kinerja di sekolah atau tempat kerja.
4. Memicu Perilaku Negatif:FOMO dapat memicu perilaku negatif seperti penggunaan obat-obatan atau tindakan berisiko lainnya.
5. Penurunan Kualitas Hidup:Mengalami FOMO dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan masalah tidur.
6. Kurang Mandiri:Individu dengan FOMO cenderung ingin terlibat dalam tren agar merasa diterima oleh kelompok sosial mereka.
Strategi Mengatasi FOMO
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi FOMO: 6
1. Fokus pada Diri Sendiri: Jangan membandingkan diri dengan orang lain; hargai setiap momen yang ada.
2. Membatasi Penggunaan Media Sosial dan Gadget: Mengurangi akses ke media sosial dapat membantu fokus pada pengalaman pribadi.
3. Lebih Fokus pada Dunia Nyata: Rencanakan pertemuan dengan teman atau keluarga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama.
4. Berusaha untuk Menghargai Diri Sendiri: Luangkan waktu untuk diri sendiri dan lakukan hal-hal yang membuat kita mencintai diri sendiri.
Ingat, salah satu penyebab FOMO adalah terlalu banyak menggunakan media sosial. Dan sebagian besar tren di media sosial bisa mengurangi kepuasan hidup seseorang. Jadi sebaiknya gunakan media sosial dengan bijak.
Referensi:
1. Fadhli, dr. Makarim Rizal. "Apa Itu FOMO? Ini Pengertian, Gejala, dan Dampaknya." Halodoc. Ditinjau pada 09 Januari 2024. Tersedia di: https://www.halodoc.com/artikel/apa-itu-fomo-ini-pengertian-gejala-dan-dampaknya#h-apa-itu-fomo
2. Trypam, Randra. "FOMO Labubu." Detik Pop. Ditinjau pada 19 September 2024. Tersedia di: https://www.detik.com/pop/culture/d-7546950/fomo-labubu
3. Lailatul, Fitriani. "Demam Monster Labubu: Antara Eksklusivitas, FOMO, dan Konsumerisme." Ditinjau pada 13 Oktober 2024. Tersedia di: https://www.jawapos.com/hobi-kesenangan/015191636/demam-monster-labubu-antara-eksklusivitas-fomo-dan-konsumerisme
4. "Antrean Mengular di Peluncuran Koleksi Harry Potter X Miniso." Ditinjau pada 26 Oktober 2024. Tersedia di: https://aksi.co/2024/10/20/video-antrean-mengular-di-peluncuran-koleksi-harry-potter-x-miniso
5. Rizal, dr. Fadli. "7 Dampak Negatif FOMO bagi Kesehatan Mental." Ditinjau pada 25 Oktober 2023. Tersedia di: https://www.halodoc.com/artikel/7-dampak-negatif-fomo-bagi-kesehatan-mental?srsltid=AfmBOorlfRPS7irEAVfYjbunXdcO-wT9z9RHnYAw-J8Y4ozl80LNKg07
6. Rizal, dr. Fadli. "Ini Cara Tepat dan Aman untuk Terhindar dari FOMO." Ditinjau pada 12 Desember 2022. Tersedia di: https://www.halodoc.com/artikel/ini-cara-tepat-dan-aman-untuk-terhindar-dari-fomo?srsltid=AfmBOopQInkwTGzkYvpMg3cAYILVGg4BhBIRdDarDcEnQUtpwz_XtX7_