
Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada manusia, terutama pada wanita dan orang berusia lanjut. Osteoporosis ditandai dengan rendahnya massa tulang, terjadi gangguan mikroarsitektur tulang dan kerusakan pada jaringan tulang sehingga menyebabkan kekuatan tulang menurun dan resiko patah tulang yang meningkat.1 Osteoporosis sering diabaikan sampai tulang yang melemah menyebabkan patah tulang yang menyakitkan, terutama pada daerah punggung atau di pinggul.2
Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis atopik, adalah kelainan yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang. Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada bayi atau anak usia dini hingga dewasa. Namun, semua usia dapat terkena eksim, Dermatitis atopik bersifat persisten (kronis) dan kadang-kadang kambuh tetapi tidak menular. Penyebab eksim hingga saat ini belum diketahui, tetapi para peneliti menduga bahwa penyakit eksim dipicu oleh sistem kekebalan tubuh yang hiperaktif dan ketidak-mampuan tubuh memproduksi cukup protein yang disebut filaggrin (protein agregasi filamen). Kulit Anda membutuhkan protein ini agar tetap sehat dan terhidrasi.3
Osteoporosis dan eksim merupakan kedua penyakit yang memiliki gejala dan penyebab yang berbeda. Osteoporosis terjadi pada jaringan tulang, sedangkan eksim terjadi pada jaringan kulit. Namun, beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara osteoporosis dan penyakit eksim. Pasien dengan penyakit eksim dapat memiliki resiko lebih besar terkena osteoporosis karena penyakit eksim dapat menurunkan kepadatan mineral tulang, terutama pada penggunaan kortikosteroid topikal dalam jumlah besar, peradangan kronis, dan kortikosteroid sistemik.4
Penelitian Ching-Ying, et. al (2017) mengungkapkan bahwa pasien penderita eksim memiliki resiko peningkatan osteoporosis bahkan penyakit eksim diduga sebagai prediktor awal dari osteoporosis.5 Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa eksim atopik dapat meningkatkan resiko patah tulang pada tulang belakang, pinggul, dan panggul, terutama jika eksim yang diderita tergolong parah.6 Oleh karena itu, hubungan kedua penyakit ini dapat menjadi salah satu acuan dokter dalam proses deteksi dini osteoporosis, terutama pada pasien eksim.5
Tips Bagi Penderita Eksim7,8
Berbagai cara dan aktifitas dapat dilakukan untuk mengantisipasi osteoporosis, terutama bagi penderita eksim sedang hingga parah. Berikut beberapa saran yang mungkin dapat membantu untuk melakukan pencegahan agar mengurangi resiko terkena osteoporosis:
> Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi vitamin D, kalsium, dan protein yang cukup.
> Berolahraga dengan latihan angkat beban dan senam aerobik secara teratur.
> Hindari penggunaan obat steroid sistemik secara berulang kali.
> Usahakan untuk mengelola penyakit eksim dengan penggunaan obat tipikal.
> Apabila diperlukan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk penggunaan obat sistemik lainnya yang tidak mempengaruhi kesehatan tulang.
Referensi:
1. Sözen T., Özışık L., dan Başaran, N.C. An Overview and Management of Osteoporosis. European Journal of Rheumatology. 2017; 4: 46-56. DOI: 10.5152/eurjrheum.2016.048
2. DerSarkissian C. Osteoporosis dan Menopause. Terakhir diperbarui: 4 September 2021. Tersedia di: https://www.webmd.com/menopause/guide/osteoporosis-menopause
3. Wightman C. Everything You Need to Know About Eczema. Terakhir diperbarui: 24 November 2021. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/eczema
4. Holloway J.W., Golding J. dan Henderson A.J. Eczema is Associated with Osteoporosis and Fractures in Adults: A US Population-based Study. J. Allergy Clin. Immunol. 2015; 135(4): 1085-1087. DOI: 10.1016/j.jaci.2014.10.035
5. Ching-Ying W. et al. Osteoporosis in Adult Patients with Atopic Dermatitis: A Nationwide Population-based Study. PLoS ONE. 2017; 12(2). DOI: 10.1371/journal.pone.0171667
6. Lowe K.E. al. Atopic Eczema and Fracture Risk in Adults: A Population-based Cohort Study. J. Allergy Clin. Immunol. 2020; 145(2): 563-571. DOI: 10.1016/j.jaci.2019.09.015
7. Robert Shmerling. Eczema Tied to Higher Bone Fracture Risk. Terakhir diperbarui: 1 Mei 2022. Tersedia di: https://www.health.harvard.edu/skin-and-hair/eczema-tied-to-higher-bone-fracture-risk
8. Kathryn Doyle. Eczema Associated with Osteoporosis-related Fractures. Terakhir diperbarui: 3 Januari 2015. Tersedia di: https://www.reuters.com/article/us-health-eczema-osteoporosis-idUSKBN0KB1CO20150102