Imunisasi adalah bagian penting dari program kesehatan di Indonesia. Kementerian Kesehatan telah menjalankan program imunisasi untuk anak-anak 0-18 tahun. Imunisasi melindungi tubuh dari penyakit tertentu dengan memberikan vaksin yang dibuat dari kuman penyebab penyakit yang dilemahkan atau dimatikan. Ada dua jenis imunisasi di Indonesia yaitu imunisasi dasar untuk melindungi anak dari penyakit menular dan imunisasi lanjutan untuk menjaga tingkat kekebalan tubuh anak tetap optimal seiring pertambahan usia.

Jenis dan efek samping pemberian imunisasi

Setiap jenis vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). Berikut adalah daftar jenis imunisasi beserta KIPI-nya masing-masing:

1. Hepatitis B, untuk mencegah virus hepatitis B. Efek sampingnya adalah nyeri di area suntikan, mudah lelah, demam, gatal-gatal, wajah bengkak.

2. Polio, untuk mencegah penyakit polio. Efek sampingnya adalah nyeri/kemerahan di lokasi suntikan, mual/diare, alergi, sakit kepala.

3. BCG, untuk melindungi dari tuberkulosis (TB). Efek sampingnya adalah kemerahan, bengkak, nyeri di lokasi suntikan, benjolan berisi nanah, risiko infeksi.

4. DPT, untuk mencegah difteri, batuk rejan, tetanus. Efek sampingnya adalah lelah, demam, hilang nafsu makan, muntah, nyeri di area suntikan.

5. Hib, untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B. Efek sampingnya adalah bengkak/kemerahan di lengan, hilang nafsu makan, mengantuk, demam.

6. Campak, untuk mencegah penyakit campak. Efek sampingnya adalah nyeri/bengkak di area suntikan, ruam kemerahan, nyeri sendi, demam.

7. MMR, untuk mencegah campak, gondongan, rubella. Efek sampingnya adalah demam 2-3 hari, gatal, bengkak/sakit di area suntikan.

8. PCV, untuk mencegah pneumonia, meningitis, septikemia. Efek sampingnya adalah bengkak/kemerahan di area suntikan, demam.

9. Rotavirus, untuk mencegah diare akibat rotavirus. Efek sampingnya adalah gatal, muntah/mual, diare, batuk, jantung berdebar.

10. Influenza, untuk mencegah flu. Efek sampingnya adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, sakit di telinga, sesak di dada.

11. Tipes, untuk mencegah penyakit tipes. Efek sampingnya adalah gatal, demam, bengkak di wajah/bibir/lidah, nyeri di area suntikan, sakit kepala.

12. Hepatitis A, untuk mencegah hepatitis A. Efek sampingnya adalah demam, mual, hilang nafsu makan, sakit kepala, sulit bernapas, bengkak di wajah/bibir/lidah, ruam kemerahan/bengkak di area suntikan.

13. Varisela, untuk mencegah cacar air. Efek sampingnya adalah sakit/kemerahan/bengkak di area suntikan, benjolan, demam.

14. HPV, untuk mencegah kanker serviks (pada remaja perempuan). Efek sampingnya adalah sakit kepala, demam, kemerahan/nyeri di area suntikan, pingsan.

15. Japanese Encephalitis (JE), untuk mencegah infeksi virus pada otak. Efek sampingnya adalah sakit kepala, kemerahan/bengkak/nyeri di area suntikan, nyeri otot, demam.

16. Dengue, untuk mengurangi risiko demam berdarah. Efek sampingnya adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, ruam kulit.

Jadwal Imunisasi

Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan yang diberikan sesuai dengan usia anak. Berikut adalah rincian jadwal imunisasi rutin lengkap sesuai usia anak.

 Imunisasi dasar

- Bayi baru lahir diberikan vaksinasi Hepatitis B dosis ke-1.

- Usia 1 bulan diberikan vaksinasi BCG dosis ke-1.

- Usia 2 bulan diberikan vaksinasi Hepatitis B dosis ke-2, polio dosis ke-1, DTP dosis ke-1, Hib dosis ke-1, PCV dosis ke-1, rotavirus dosis ke-1.

- Usia 3 bulan diberikan vaksinasi Hepatitis B dosis ke-2, polio dosis ke-2, DTP dosis ke-2, Hib dosis ke-2, rotavirus dosis ke-2.

- Usia 4 bulan diberikan vaksinasi Hepatitis B dosis ke-3, polio dosis ke-3, DTP dosis ke-3, Hib dosis ke-3, rotavirus dosis ke-3.

- Usia 6 bulan diberikan vaksinasi PCV dosis ke-2, rotavirus dosis ke-2, influenza.

- Usia 9 bulan diberikan vaksinasi MR dan JE.

Imunisasi lanjutan

- Usia 12–24 bulan diberikan vaksinasi PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib, MR/MMR, hepatitis A.

- Usia 2–3 tahun diberikan vaksinasi JE.

- Usia 5–7 tahun diberikan vaksinasi MR/MMR.

- Usia 9–14 tahun diberikan vaksinasi HPV.

- Usia 9–16 tahun diberikan vaksinasi Dengue.

 

Imunisasi merupakan upaya penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan mengikuti program imunisasi nasional, kita dapat memberikan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi penerus bangsa.

Referensi:

1. Rizal, Fadhil; Imunisasi, Halodoc. Terakhir di tinjau: 29 Desember 2023. Tersedia di: https://www.halodoc.com/kesehatan/imunisasi#h-apa-itu-imunisasi

2. Abdussalam, Reza: Imunisasi: Manfaat, Jenis, hingga Efek Sampingnya, hellosehat. Terakhir di tinjau: 15 Maret 2023. Tersedia di: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/imunisasi-bayi-anak/

3. Pittara: Imunisasi. Alodokter. Terakhir ditinjau: 15 Maret 2023. Tersedia di: https://www.alodokter.com/imunisasi