Kehamilan dapat menyebabkan perubahan keputihan, termasuk variasi dalam warna, tekstur, dan volume. Salah satu indikator awal kehamilan adalah dengan adanya peningkatan keputihan. Beberapa perubahan warna termasuk normal, sementara lainnya mungkin mengindikasikan infeksi atau masalah lain.2

Fluktuasi kadar hormon dapat menyebabkan keputihan naik dan turun sepanjang siklus menstruasi wanita. Hormon terus berperan dalam perubahan keputihan setelah Anda hamil. Keputihan dipengaruhi oleh perubahan serviks selama kehamilan. Tubuh menghasilkan lebih banyak cairan saat serviks dan dinding vagina melunak untuk membantu mencegah infeksi. Saat Anda mendekati akhir kehamilan, kepala bayi Anda mungkin menekan leher rahim, menyebabkan lebih banyak keputihan. 1

Seperti apa keputihan Normal?

Merupakan hal yang normal untuk mengalami keputihan pada berbagai tahap siklus menstruasi dan selama kehamilan. Keputihan yang sehat ditandai dengan cairan yang encer, bening, atau putih, dengan sedikit bau. Volume keputihan akan meningkat selama kehamilan untuk menurunkan bahaya infeksi vagina dan rahim. Keputihan paling banyak terjadi dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, dan mungkin mengandung lendir merah muda. Lendir biasanya lengket dengan konsistensi seperti jeli, menunjukkan bahwa tubuh sedang mempersiapkan persalinan.2

Seperti apa Keputihan Abnormal?

Anda mungkin mengalami infeksi vagina jika keputihan berwarna hijau atau kekuningan, berbau menyengat, dan/ atau disertai kemerahan atau iritasi. Kandidiasis, sering dikenal sebagai infeksi jamur, adalah salah satu infeksi vagina yang paling umum selama kehamilan. 3

Infeksi jamur selama kehamilan lebih umum terjadi, terutama selama trimester kedua kehamilan. Dokter Anda mungkin meresepkan krim atau supositoria vagina jika Anda mengalami infeksi jamur saat hamil. Untuk menghindari infeksi jamur, ikuti langkah-langkah berikut: 4

> Kenakan pakaian dalam berbahan kaos dan pakaian katun yang longgar.

> Gunakan pengering pada suhu rendah dan dingin untuk mengeringkan bagian luar area genital Anda dengan lembut setelah pembersihan menyeluruh dan teratur (menggunakan sabun tanpa pewangi, hipoalergenik, atau lembut).

> Setelah menggunakan kamar kecil, bersihkan dari depan ke belakang.

> Setelah berenang, segera mandi. Secepat mungkin, ganti baju renang, pakaian olahraga, atau pakaian basah lainnya.

> Konsumsi yogurt dengan kandungan Lactobacillus acidophilus dalam diet anda.

> Batasi asupan gula, karena gula akan mendorong pertumbuhan jamur.

> Perbanyak istirahat agar tubuh Anda lebih mudah melawan infeksi.

Hindari hal-hal berikut: 4

> Douche

> Menyemprotkan pewangi untuk kebersihan kewanitaan.

> Menggunakan pembalut dan tampon yang mengandung deodoran.

> Menggunakan sabun beraroma/mandi busa.

> Menggunakan tisu toilet yang berwarna atau beraroma.

 

Sources:

Schaeffer Juliann. Vaginal Discharge During Pregnancy: What’s Normal? Terakhir di perbaharui 07 Maret 2019. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/pregnancy/vaginal-discharge-during-pregnancy

Leonard Jayne. What do different colors of discharge mean in pregnancy? Terakhir diperbaharui 17 Januari 2020. Tersedia di: https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433

American Pregnancy Association. Vaginal Discharge During Pregnancy. Diakses pada 06 Juni 2022. Tersedia di: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/vaginal-discharge-during-pregnancy/

American Pregnancy Association. Yeast Infections During Pregnancy. Diakses pada 06 Juni 2022.Tersedia di: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/yeast-infections-during-pregnancy/

 

Picture:

https://www.smartparenting.com.ph/pregnancy/health-nutrition/pregnancy-yellow-discharge-a00041-20201013