Banyak orang masih mengira bahwa darah rendah dan kurang darah adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi definisi, penyebab, gejala, hingga penanganannya.2
Perbedaan Definisi
Darah Rendah (Hipotensi):
Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah dalam arteri berada di bawah batas normal, yaitu kurang dari 90/60 mmHg. Angka 90 menunjukkan tekanan darah saat jantung berkontraksi (sistolik), sedangkan 60 menunjukkan tekanan saat jantung relaksasi (diastolik).2
Kurang Darah (Anemia):
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berada di bawah normal. Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada orang dewasa, anemia didiagnosis jika kadar Hb di bawah 13,5 gr/dl untuk pria dan 12 gr/dl untuk wanita.2,3
Untuk mengetahui nilai tekanan sistolik dan diastolik, cukup menggunakan alat bernama sphygmomanometer atau tensimeter. Sementara itu, untuk mengetahui jumlah eritrosit, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.2
Penyebab
Darah Rendah (Hipotensi):
Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh dehidrasi (kehilangan cairan tubuh akibat muntah-muntah atau diare), kehamilan, infeksi berat, konsumsi obat-obatan tertentu, perdarahan, penyakit jantung, diabetes, atau gangguan hormon tiroid.1,3
Kurang Darah (Anemia):
Kurang darah atau anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin. Penyebab utamanya adalah kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi), tetapi juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, perdarahan, kehamilan, kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah, penghancuran sel darah merah yang berlebihan, dan penyakit ginjal kronis.1,3
Gejala
Gejala darah rendah dan anemia sering kali dianggap sama, sehingga sering membingungkan. Berikut perbedaannya:3
- Darah Rendah (Hipotensi):Pusing, lemas, pandangan kabur, kulit dingin, sulit konsentrasi, pingsan.
- Kurang Darah (Anemia): Lemas, pucat, sesak napas, detak jantung cepat, sakit kepala, tangan/kaki dingin, kuku rapuh, rambut rontok (khusus anemia defisiensi besi).
Beberapa gejala seperti pusing, lemas, dan pucat bisa muncul pada kedua kondisi, sehingga pemeriksaan medis sangat penting untuk memastikan diagnosis.
Pengobatan
- Pengobatan Darah Rendah:
Penanganan tergantung pada penyebabnya. Umumnya, dokter menyarankan untuk cukup minum air putih, konsumsi garam secukupnya, olahraga rutin, dan pemberian obat-obatan tertentu jika diperlukan untuk menaikkan tekanan darah.3
- Pengobatan Kurang Darah:
Pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika akibat kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12, diberikan suplemen dan dianjurkan konsumsi makanan bergizi seperti daging, hati, sayuran hijau, dan buah-buahan. Jika disebabkan oleh gangguan produksi eritrosit, bisa diberikan suntikan hormon eritropoietin atau transfusi darah jika kadar Hb sangat rendah.2
Kesimpulan
Darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia) adalah dua kondisi yang berbeda. Hipotensi berkaitan dengan tekanan darah, sedangkan anemia berkaitan dengan kadar hemoglobin atau sel darah merah. Meski gejalanya bisa mirip, penyebab dan penanganannya berbeda. Jika mengalami keluhan seperti lemas, pusing, atau sering pingsan, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Referensi:
1. Fadli, R. Tidak Sama, Ini Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah. Halodoc. 24 Maret 2021.https://www.halodoc.com/artikel/tidak-sama-ini-perbedaan-kurang-darah-dan-darah-rendah?srsltid=AfmBOoqnI2muqWncCRGhL7zR4g8uefpiI-xGpi-WRz6KcT8YvQoO-C3h
2. Pawestri, H.S. Jangan Salah, Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah. Hello Sehat. 10 Januari 2024. https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/beda-darah-rendah-kurang-darah/
3. Sunur, I.C. Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah. Alodokter. 29 Januari 2023. https://www.alodokter.com/perbedaan-darah-rendah-dan-kurang-darah