Childfree mengacu pada keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya. Kehidupan tanpa anak semakin populer di Eropa dan menyebar ke Indonesia. Setelah beberapa tokoh publik memutuskan untuk tidak memiliki anak, istilah “childfree” mulai populer di awal tahun 2020.1
Ada berbagai alasan mengapa orang tidak memiliki anak setelah menikah, sehingga mereka memilih untuk tidak memiliki anak. Berikut beberapa alasan mengapa pasangan memilih untuk tidak memiliki anak: 2,3
> Tidak suka pada anak-anak;
> Kesulitan keuangan yang membuat pengasuhan anak yang layak menjadi tidak mungkin.
> Masalah kesehatan yang membuat tidak mungkin memiliki anak.
> Ingin lebih fokus pada karir
> Merasa tidak mampu menjadi orang tua yang baik
> Trauma masa kecil yang membuat mereka tidak mau menjadi orang tua
> Wanita tidak ingin bentuk tubuhnya berubah
> Hanya ingin menjalani hidup sebagai pasangan
> Menderita penyakit mental yang membuat membesarkan anak menjadi tidak mungkin
Pernikahan tanpa anak dapat memiliki sejumlah konsekuensi kesehatan yang negatif. Menurut penelitian, wanita yang tidak memiliki anak lebih cenderung memiliki kesehatan yang buruk di kemudian hari. Tidak memiliki anak meningkatkan peluang terkena kanker payudara. Dibandingkan wanita hamil dan menyusui, risiko terkena kanker payudara akan berkurang karena terjadinya perubahan hormon selama dua tahap kehidupan tersebut.2
Lebih jauh lagi, wanita di usia emasnya tidak memiliki anak meninggal di usia yang lebih muda. Menurut data dari Japan Collaborative Cohort Study, wanita tanpa anak berusia 40 tahun ke atas memiliki tingkat kematian secara keseluruhan yang lebih tinggi daripada wanita yang memiliki anak.1
Perasaan kesepian bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Pasangan yang tidak memiliki anak, berarti tidak memiliki seseorang yang dapat diandalkan untuk merawat mereka di hari tua mereka.4 Stigma negatif dari masyarakat bahkan keluarganya sendiri dapat menciptakan peluang munculnya tekanan sosial bagi pasangan yang tidak memiliki anak. Keputusan tanpa anak juga dapat menimbulkan masalah dalam pernikahan dari sudut pandang psikologis.5
Salah satu kerugian tidak memiliki anak bagi suatu negara adalah memiliki populasi kecil usia produktif di masa depan. Seperti yang telah dilihat oleh negara-negara maju, angka kelahiran akan menurun karena pendidikan dan prioritas lainnya, seperti karir. 6
Hal-hal tersebut di atas dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan jangka panjang bagi pasangan suami istri. Tidak ada pilihan yang benar atau salah, keputusan untuk memiliki anak atau tidak, merupakan pilihan yang bebas diambil oleh siapapun.
Referensi:
- kemkes.go.id.apa-benar-childfree-berpengaruh-pada-kesehatan.Terakhir ditinjau: 14 Febuari 2023. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2144/apa-benar-childfree-berpengaruh-pada-kesehatan
- Dampak Childfree atau Hidup Tanpa Anak Untuk Kesehatan. Terakhir ditinjau: 1 Maret 2023. Tersedia di: https://www.sehatq.com/artikel/childfree-atau-hidup-tanpa-anak-apa-dampaknya-terhadap-kesehatan
- Alasan seseorang memilih untuk tidak punya anak atau childfree. Terakhir ditinjau 18 Agustus 2021. Tersedia di: https://www.klikdokter.com/psikologi/relationship/alasan-seseorang-memilih-tidak-punya-anak-atau-childfree
- . Plus Minus Pasutri Tidak Mau Punya Anak. Terakhir ditinjau: 4 Nov 2020. Tersedia di: https://www.klikdokter.com/psikologi/psikologi-keluarga/plus-minus-saat-pasutri-tidak-mau-punya-anak
- Apa itu Childfree dan Bagaimana Dampaknya. Terakhir ditinjau: 24 Agusstus 2021. Tersedia di: https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-childfree-dan-bagaimana-dampaknya-1wOU0f0qCZR/full
- Childfree dan dampaknya bagi negara. Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2021. Tersedia di:https://kumparan.com/novrian-pratama/childfree-dan-dampaknya-bagi-negara-1wNy0mVmVhR/full
Sumber Gambar : https://www.kompasiana.com/triyabrkh/62a9ee1cfdcdb45a3c71eae2/fenomena-child-free-yang-ramai-diikuti-kaum-muda-masa-kini