Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April. Merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, terutama di kalangan ibu. Artikel berikut ini akan membahas tentang kekhawatiran yang dimiliki ibu baru setelah bayi mereka lahir. Apa perbedaan antara Baby Blues dan PPS (Postpartum Syndrome/ Sindrom Pasca Melahirkan)? Mari simak pembahasan di bawah ini.
Kelahiran seorang anak merupakan perubahan besar dalam hidup. Sebagian besar ibu senang dan bangga dengan anggota keluarga baru mereka, tetapi banyak juga yang marah dan kewalahan. Merupakan hal yang wajar untuk merasakan hal tersebut sementara waktu. Perubahan hormon reproduksi setelah proses melahirkan dapat mempengaruhi suasana hati seorang ibu. Selain itu, kurang istirahat, nutrisi yang tidak memadai, terisolasi, tidak adanya dukungan dari pasangan, masalah kesehatan, bayi dengan kebutuhan tinggi atau stressor lainnya dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi depresi pada ibu.1
Depresi (postpartum) pasca melahirkan adalah kondisi ketika perasaan sedih, putus asa, cemas, dan sejenisnya muncul lebih berat dari baby blues. Keadaan ini dialami oleh 1 dari 7 wanita yang melahirkan. Berbeda dari baby blues, depresi (postpartum) pasca melahirkan tidak dapat hilang sendiri. Sedangkan, baby blues adalah kondisi yang terjadi selama 2 hingga 3 hari setelah melahirkan (biasanya berlangsung tidak lebih dari 2 minggu). Pada kondisi tersebut, seorang ibu dapat mengalami perasaan seperti cemas, sedih, merasa tidak mampu mengasuh bayi, marah, dan sejenisnya. Sejumlah 80% wanita yang melahirkan dapat mengalami hal tersebut.4
Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Anda Mengalami Baby Blues dan Depresi Pasca melahirkan?
Gejala Baby Blues1
- Suasana hati berubah dengan cepat dari senang menjadi sedih. Dalam satu menit Anda bangga dengan pekerjaan yang Anda lakukan sebagai ibu baru, selanjutnya Anda menangis karena Anda merasa tidak siap dengan pekerjaan itu.
- Kurang nafsu makan atau tidak mengurus diri sendiri karena kelelahan.
- Merasa mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.
Gejala Depresi Pasca Melahirkan1,2
- Merasa minder, tidak berharga dan sendirian sepanjang waktu
- Kesulitan tidur di malam hari (bahkan ketika bayi Anda sedang tidur)
- Perubahan nafsu makan yang signifikan (biasanya mengalami penurunan)
- Terlalu khawatir dan merasa bersalah
- Sering menangis
- Perasaan putus asa (merasa putus asa) dan mengalami serangan panik
Cara Mengatasi Gejala Baby Blues dan Depresi Pasca Melahirkan
Mengatasi Baby Blues2
- Tidurlah sebanyak mungkin dan istirahatlah saat bayi Anda tertidur
- Konsumsi makanan yang baik dan bergizi
- Lakukan tamasya dan olahraga
- Santai dan jangan khawatir tentang tugas anda sebagai seorang ibu. Terima bantuan ketika orang lain menawarkannya.
- Fokus saja pada Anda dan bayi Anda
Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
Depresi pasca melahirkan biasanya diobati dengan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya. Diskusikan masalah Anda dengan psikiater, psikolog, atau profesional kesehatan mental lainnya. Melalui terapi, Anda dapat menemukan cara untuk menghadapi emosi, memecahkan masalah, menetapkan tujuan yang realistis, dan menanggapi situasi dengan cara yang positif. Dokter mungkin merekomendasikan antidepresan. Jika Anda menyusui, obat apa pun yang Anda minum masuk ke dalam ASI. Namun, sebagian besar antidepresan dapat digunakan saat menyusui dengan sedikit risiko efek samping pada bayi Anda. Dengan perawatan yang tepat, gejala depresi pasca melahirkan biasanya cepat sembuh. Namun, dalam beberapa kasus, depresi pasca melahirkan dapat berkembang menjadi depresi kronis.3
Jika Anda mengalami gejala baby blues setelah melahirkan, segera lakukan konsultasi dokter. Anda juga dapat meminta bantuan dari psikiater, psikolog, atau ahli kesehatan mental lainnya.
Referensi :
- Shoshana Bennett MD, et al. Do I Have The Baby Blues Or Postpartum Depression?. American Pregnancy Association. Terakhir diperbarui: 01 Januari 2021. Tersedia di: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues-or-postpartum-depression/
- Lisa Fields,et al. Is It Postpartum Depression or ‘Baby Blues’?. WebMD. Terakhir diperbarui: 14 Maret 2021. Tersedia di:
https://www.webmd.com/depression/postpartum-depression/postpartum-depression-baby-blues
- Edwin Jonathan MD,et al. Baby Blues.Link Sehat. Terakhir diperbarui: 05 Maret 2021. Tersedia di: https://linksehat.com/artikel/baby-blues
- Felicia Gunawan MD,et al. Depresi (Postpartum) Pasca Melahirkan. Link Sehat. Terakhir diperbarui: 13 Agustus 2020. Tersedia di:
https://linksehat.com/artikel/depresi-postpartum-pasca-melahirkan