Bell's palsy adalah penyakit di mana otot-otot di satu sisi wajah tiba-tiba melemah. Kelemahan sering mereda selama beberapa minggu dan hanya sementara. Senyum terjadi hanya dari satu sisi saja sehingga menyebabkan mata di sisi yang sakit mengalami kesulitan untuk menutup. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Penyebab pasti tidak diketahui. Menurut para ahli, saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah mengalami pembengkakan dan peradangan. Ini bisa disebabkan oleh respons yang mengikuti infeksi virus.1
Penyebab Bell's Palsy
Mayoritas profesional medis berpikir bahwa Bells’ palsy disebabkan oleh pembengkakan yang disebabkan oleh cedera saraf wajah. Saraf ini berjalan melalui daerah tulang tengkorak yang menyempit. Ketika saraf membengkak, walaupun sedikit, akan mendorong permukaan keras tengkorak. Kondisi tersebut akan mempengaruhi seberapa baik saraf bekerja.3
Para peneliti telah lama percaya bahwa infeksi virus mungkin terlibat terhadap timbulnya Bell's palsy. Mereka telah menemukan data yang menunjukkan bahwa virus herpes simpleks 1 sebagai penyebab umum pada sebagian besar kasus. Bell's palsy juga dapat disebabkan oleh virus lainnya, seperti: 3
> Adenovirus (infeksi pada pernafasan)
> Coxsackievirus (penyakit tangan-kaki-mulut)
> Sitomegalovirus
> Epstein-Barr (mononukleosis menular)
> Herpes zoster (cacar air dan cacar ular)
> Influenza B (flu)
> Gondongan
> Rubella (campak Jerman)
Gejala Klinis
Gejala Bell's palsy dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, dari kelemahan ringan hingga kelumpuhan total. Tingkat keparahan kelumpuhan cenderung meningkat seiring dengan banyaknya jumlah peradangan dan kompresi yang dialami saraf wajah, dan saraf akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan berfungsi.2
Tanda dan gejala lain dari Bell's palsy meliputi: 2
> Kelumpuhan pada sebagian wajah
> Bentuk area mulut yang tampak murung
> Ketidakmampuan untuk membuat ekspresi wajah, seperti tersenyum atau cemberut
> Kesulitan mengucapkan kata-kata tertentu
> Mata dan mulut terasa kering
> Perubahan rasa
> Mulut mudah meneteskan air liur
> Kepekaan terhadap suara
> Kesulitan makan dan minum
> Kedutan otot di wajah
> Iritasi mata pada sisi yang terkena
> Sakit kepala.
Pengobatan
Dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan seperti: 2
> Obat kortikosteroid, yang mengurangi peradangan
> Obat nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau asetaminofen, yang dapat membantu meredakan nyeri ringan
> Obat antivirus atau antibakteri, yang mungkin diresepkan jika virus atau bakteri menyebabkan Bell's palsy Anda
> Tetes mata untuk menjaga mata yang terkena agar tidak kering.
Sumber:
> Mayo Clinic. Bell’s Palsy? Terakhir diperbaharui 4 Mei 2022. Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bells-palsy/symptoms-causes/syc-20370028
> Kahn April. What Is Bell’s Palsy? Terakhir diperbaharui 18 November 2022. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/bells-palsy
> Sachdev Poonam. Bells’s Palsy. Terakhir diperbaharui September 2022. Tersedia di: https://www.webmd.com/brain/understanding-bells-palsy-basics
Gambar: